Kita merungut,
Bila horizon ditelan asap kelabu yang menyesakkan.
Bila lantai tanah basah tenggelam dek bah berlimpahan.
Bila mentari menyuluh panas ke bumi tanpa ozon perlindungan.
Bila paras sungai dan laut mula surut dan ketandusan.
Bila plat bumi bergerak mencampak segala dipermukaan.
Bila angin bertiup laju membuka atap-atap kediaman.
Bila dikutub sana mana yang membeku kecairan.
Sedang kita lupa,
Bila tanah dibakar dengan agrikultur sebagai alasan.
Bila bukit bukau yang menghijau ditarah botakkan.
Bila unggas dan fauna dijajah diusir dari penempatan.
Bila sungai membiru dijadikan tempat pelupusan.
Bila mineral isi perut bumi digali dan diburaikan.
Bila udara bersih disembur dengan pencemaran.
Segalanya demi apa?
Kepuasan?
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Isnin, 19 Oktober 2015
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Catatan Popular
-
This year, I set my New Year’s resolution to run my first ever full marathon (42km). So when registration opened for the Score Marathon, I...
-
Ayden Sufyan kini sudah 2 bulan umurnya, setelah selesai berpantang, baru kali inilah kami nak bawa anak-anak berjalan-jalan. Dulu semasa be...
-
Lata Tampit, Janda Baik Tahun 2019, Geng Lapo berazam untuk memperbaiki pencapaian 2018. Jadi untuk explorasi pertama kami jalankan adal...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan