Sambil aku pegang naskah yassin itu, aku dapat rasa getar kesedihan dari sedu suara yang kau lontarkan tadi. Aku dapat rasa. Sedih itu. Sama.
Sedang itu aku menciptakan plot baru dalam layar kepala aku sendiri.
"Aku, seorang lelaki yang kononnya sedang jiwa racau, gigit segala yang kacau, kenang pada tiap yang terkenang, hembus perlahan sisa karbon dioksida yang aku tak pernah minta, dongak lalu ku renung ke langit, aku mengadu pada tuhan, kerna hanya dia yang aku ada, kerna dia yang memberikan aku, kau."